dc.description.abstract |
Dalam kegiatan taklim, strategi komunikasi menjadi hal penting yang
diperlukan dalam pembelajaran. Kegiatan taklim merupakan pembelajaran
yang memberikan pengetahuan ilmu dengan cara transfer. Taklim memiliki
konotasi khusus yang merujuk kepada ilmu, sehingga disebut sebagai
pengajar ilmu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan
strategi komunikasi ustadz dalam kegiatan taklim di Pondok Pesantren
Nahdlatus Syubban Kota Pontianak dan juga untuk mengetahui implementasi
strategi komunikasi ustadz dalam kegiatan taklim di Pondok Pesantren
Nahdlatus Syubban Kota Pontianak.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif.
Data primer dalam penelitian ini adalah ustadz sebagai pengajar kegiatan
taklim (nonformal). Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis dari penelitian ini
menggunakan analisis data interaktif yaitu reduksi data, penyajian data
(display data), dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik pemeriksaan
keabsahan data yaitu menggunakan perpanjang observasi, triangulasi dan
member check.
Hasil penelitian yang dilakukan yakni menggambarkan bahwa strategi
komunikasi Ustadz dalam kegiatan taklim dilakukan dengan tahapan
perencanaan dan implementasi. Adapun tahapan yang dilakukan yaitu:
pertama, perencanaan yakni melakukan rapat koordinasi, meyiapkan
jadwal/waktu pelaksanaan, menyiapkan materi, menyiapkan bahasa yang
akan digunakan yaitu bahasa Indonesia, persiapan perencanaan satu bulan
sebelum pelaksanaan kegiatan taklim. Kedua, implementasi kegiatan taklim,
kegiatan taklim yakni; 1) Khot dan Imla yaitu Ustadz Syariful Ulum, 2)
Tajwid yaitu Ustadz Asmo, 3) Fiqh yaitu Ustadz Syahruddin, 4) Ushul Fiqh
yaitu Ustadz Ahmad Fathoni, menggunakan konsep komunikasi
pembelajaran, menggunakan strategi komunikasi interpersonal (antarpribadi)
baik itu dalam bentuk verbal atau nonverbal, kegiatan taklim jadwal/waktu
pukul 20.00-22.00, komunikasi kelompok, proses komunikasi secara primer
dan proses komunikasi secara sekunder, komunikasi kelompok, serta metode
komunikasi. Kesimpulan yang diperoleh dapat disimpulkan secara umum
Ustadz telah berhasil menggunakan strategi komunikasi dalam kegiatan
taklim, sesuai menggunakan komunikasi interpersonal, proses komunikasi
secara primer dan proses komunikasi secara sekunder, komunikasi kelompok
dan menggunakan bahasa Indosesia dalam menyampaikan materi. |
en_US |