dc.description.abstract |
Dalam memasarkan suatu program terutama bagi lembaga ataupun
perusahaan, komunikasi pemasaran menjadi hal yang sangat diperlukan.
Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan,
menyampaikan, mengedukasi, memasarkan produk dan sebagainya kepada
konsumen atau dalam hal orang yang berzakat (muzaki). ACT Kalimantan
Barat melakukan komunikasi pemasaran dalam memasarkan program zakat
fitrah menggunakan bauran pemasaran atau marketing mix.
Tujuan dari penelitian strategi komunikasi pemasaran oleh ACT
Kalimantan Barat ini untuk dapat, mendeskripsikan dan mengkaji bagaimana
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi komunikasi Strategi
Komunikasi Pemasaran Pada Program Zakat Fitrah Dalam Menarik Minat
Muzaki (Studi Pada Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Barat di Kota
Pontianak).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan
Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi. Dalam teknik analisis data yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan serta dalam penentuan sumber data
peneliti menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil yang didapat peneliti dari penelitian yang dilakukan yakni
mengganbarkan bahwa strategi komunikasi pemasaran dilakukan dengan
tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun tahapan yang
dilakukan pada perencanaan yakni mengidentifikai perencanaan, menentuan
tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran komunikasi,
menetapkan anggaran total. Kemudian dalam pelaksanaannya ACT
Kalimantan Barat menggunakan bauran komunikasi pemasaran seperti,
advertising, humas dan publisitas, personal selling, dan direct selling. Dan
pada tahap akhir ini ACT Kalimantan Barat melakukan evaluasi program dan
manajerial.
Kesimpulan yang diperoleh dapat disimpulkan secara keseluruhan
ACT Kalimantan Barat telah berhasil mengkomunikasikan program zakat
fitrah sesuai dengan konsep strategi komunikasi pemasaran terpadu baik
dilakukan secara offline maupun online. Namun, pelaksanaannya masih perlu
perbaikan karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) atau memang
memiliki basic komunikasi. Ini bisa diatasi dengan merekrut SDM yang lebih
berkompetensi dan berpengalaman di bidang komunikasi pemasaran. |
en_US |