Abstract:
Dengan munculnya liberalisme dan pemikiran-pemiliran baru yang menjamur di masyarakat muslim indonesia. Hal ini di buktikan dengan pembaiatan untuk kembali ke paham ahlus sunnah waljama’ah kepada masyarakat Sampang yang menganut pemahaman syiah yang dilakukan para ulama’ Sampang yang berpaham ahlus sunnah waljama’ah. Sebab itu penelitian ini bertujuan buat memberikan pemahaman bahwa pentingnya untuk tidak sembarangan untuk menjadikan aqidah yang dipegang. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bersumber dari jurnal, buku dan berita terpercaya sebagai bahan dasar moderasi pemahaman ahlus sunnah waljama’ah yang menjadi solusi terbaik menghadapi perbedaan pandangan keagamaan dalam keberagaman pemahaman. Dengan itu memberikan hasil kepada generasi masyarakat muslim terkhusus pemuda-pemudi supaya menanamkan nilai-nilai perilaku seperti: Pertama Moderat (Tawassuth) ialah perilaku tengah-tengah yang bertitikan pada etika kehidupan dalam menaikkan besarnya kualitas keadilan antara masyarakat, kedua Berkeadilan (I’tidal) ialah perilaku lurus serta seimbang, sesuai aksi yang terbentuk atas suatu pertimbangan, ketiga Keseimbangan (Tawazun) ialah perilaku semenjak bisa menyetarakan diri, seorang disegala bentuk kehidupan, tanpa mengarah terhadap suatu perihal saja, keempat Toleran (Tasamuh) ialah perilaku mulia dalam berteman, yang mana selalu mengarah saling menghargai antara sesama makhluk sosial (manusia), kelima Mengajak kejalan kebaikan serta menghindari kedurhakaan (Amar ma’ruf nahi Munkar).