Abstract:
Gerakan sosial diperlukan dalam membangun moderasi beragama karena
radikalisme dan sentimen anti-Islam berpotensi memicu konflik antar umat
beragama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan
mengevaluasi teologi Ahlussunnah Waljamah dalam enam besar organisasi
masyarakat Islam Indonesia dalam menerapkan moderasi beragama. Penelitian
ini menggunakan metodologi kualitatif dan fenomenologi. Informasi
dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan percakapan mendalam
tentang bagaimana teologi Ahlusunnah Waljamah dicksternalisasi,
diobyektifikasi, dan diinternalisasi dalam organisasi seperti Nahdlatul Ulama,
Rifa'iyah, Muhammadiyah, Al-Irsyad, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, dan
Front Pembela Islam. Teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan T. Luckman
kemudian digunakan untuk menganalisis data. Temuan menunjukkan bahwa
ideologi Ahlussunnah Waljamah digunakan oleh enam organisasi masyarakat
Islam utama di Indonesia. Banyak kelompok massa yang memahami
eksternalisasi doktrin Ahlussunnah Waljamaah. Akibatnya, berdampak pada
model penerapan (objektifikasi) Aswaja dalam kehidupan bernegara, dakwah.
kehidupan sosial, dan kebudayaan, Karakter moderat pemimpin dan penganut
ormas Indonesia mencerminkan internalisasi Aswaia. Bahwa ormas Islam
berkontribusi dalam pengembangan karakter Islam moderat dengan
menerapkan doktrin Ahlussunnah Waljamaah yang mapan dan konsisten dalam
berbagai disiplin ilmu.