dc.description.abstract |
Penelitian ini berfokus untuk mengetahui “ritual tradisi tijak tanah pada
masyarakat melayu kendawangan (tinjauan nilai pendidikan islam)”. Tujuan dalam
penelitian ini, yaitu: 1) Untuk Mendeskripsikan sejarah munculnya Ritual Tradisi
Tijak Tanah yang dilakukan oleh Masyarakat Melayu Kendawangan. 2) Untuk
Mendeskripsikan persiapan pelaksanaan Ritual Tradisi Tijak Tanah dilakukan oleh
Masyarakat Melayu Kendawangan. 3) Untuk Mendeskripsikan proses pelaksanaan
Ritual Tradisi Tijak Tanah yang dilakukan oleh Masyarakat Menayu
Kendawangan. 4) Untuk mengetahui nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam
Ritual Tradisi Tijak Tanah yang dilakukan oleh Masyarakat Melayu Kendawangan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis etnografi,
yaitu melalui pengamatan mengenai suatu tradisi ataupun budaya. Adapun sumbar
data dalam penelitian ini yaitu satu orang tokoh adat, satu orang tokoh agama, dan
satu orang tokoh masyrakat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa
observasi langsung, wawancara in-depth interview, dan dokumen serta alat
pengumpulan data alat rekam (handphone). Adapun teknik analisis data yang
digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi.
Sedangkan teknik pemeriksaan data yaitu menggunakan triangulasi teknik dan
Membercheck.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Sejarah munculnya ritual tradisi
tijak tanah adalah bermula seorang raja yang berniat dan berjanji akan mengadakan
upacara jika dia memiliki seorang anak. Setelah niatannya terkabul maka terciptalah
sebuah upacara yang disebut dengan acara tijak tanah, yang kemudian menjadi adat
istiadat Melayu sampai dengan sekarang. 2) Persiapan ritual tradisi tijak tanah ini
ialah: Pertama, balai, tangga, dan gunug yang terbuat dari tebu, Kedua, kue 7
macam, Ketiga, tanah, paku, keminting, sirih, telur, rokok 1 batang, bereteh, beras
kuning. 3) pelaksanaan ritual tradisi tijak tanah ini antara lain: Pertama, sang anak
di tepung tawar, Kedua, setelah tamu datang maka dimulailah acara dengan
membaca sholawat Al-Barzanji, Ketiga, memotong rambut sang anak sembari
diiringi sholawat, Keempat, menginjakkan kaki sang anak ke tempat tijak tanah,
kelima, bagi anak yang memiliki silsilah keturunan raja maka dilakukan timbangan,
Keenam, sang anak dimandikan oleh orang tua, keluarga, serta kerabat terdekat,
Ketujuh, sang anak dihadapkan ke nasi adab dan di do’akan mengharapkan
keselamatan. 4) Nilai – nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam ritual tradisi
tijak tanah, antara lain: a. Nilai Aqidah (Nilai rasa syukur dan Nilai kepercayaan),
b. Nilai Akhlak (nilai Mempererat tali silaturahmi (Ukhuwah Islamiyah), nilai
Sikap tolong menolong, nilai Sikap menyampaikan amanah, nilai Percaya diri), c.
Nilai Syari’ah (nilai Membiasakan diri bersholawat dan nilai Membiasakan diri
untuk berdo’a) |
en_US |