dc.description.abstract |
Proses akulturasi mestinya masyarakat menerima, membawa dan melakukan
unsur kebudayaan baik yang bersifat kelompok maupun individu, untuk
dilestarikan. Namun kenyataannya belum semua individu dan kelompok
masyarakat peduli untuk melestarikan budaya/ tradisi khususnya pada tradisi
mitoni.
Tujuan penelitian ini (1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan asal usul tradisi
Mitoni (2) Untuk mengetahui dan menjelaskan prosesi tradisi Mitoni (3) Untuk
mengetahui apa saja properti yang digunakan pada tradisi Mitoni (4) Untuk
mengetahui bagaimana akulturasi kearifan lokal dengan nilai pendidikan islam
pada tradisi Mitoni (5) Untuk mengetahui apa saja Nilai-nilai pendidikan Islam
yang terdapat dalam ritual tradisi Mitoni masyarakat Jawa Desa Amboyo Inti
Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak.
Untuk menjawab tujuan tersebut digunakan metode deskriptif pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Sumber datanya adalah ketua adat,
masyarakat adat, dan masyarakat yang melakukan tradisi dan dilengkapi dengan
dokumen-dokumen. Dengan proses kerjanya, data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi partisipan dan dokumen. Melalui reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi, yang dipaparkan secara sistematis
dan senyata-nyatanya.
Hasil penelitian ini menunjukkan asal usul tradisi mitoni dilakukan sejak zaman
Kerajaan Kediri pada masa pemerintah Raja Jayabaya waktu itu ada sepasang
suami isteri bernama Niken Satingkeb dan Sadiya, mereka melahirkan bayi
sembilan kali namun tidak ada yang berumur panjang, saat itulah masyarakat
mulai mempercayai tradisi mitoni untuk mandi bersuci, mengucap rasa syukur dan
berdoa meminta kelancaran kepada Alllah SWT. Selanjutnya telah dilakukan
proses akulturasi kearifan lokal pada tradisi mitoni secara individu dan turun
temurun yang memiliki tujuan, landasan dan pemaknaan dan tokoh-tokoh yang
ternama di Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang dengan tahapan-tahapan
prosesi pelaksanaan tradisi mitoni telah dilakukan sesuai dengan tiga tahap yaitu
tahap awal/ persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penutup secara sistematis dan
memenuhi syarat-syarat setiap tahapnya. Alat dan bahan yang digunakan sebagai
simbol-simbol yang masing-masing memiliki arti dan makna dengan bentuk
akulturasi religius dengan memasukkan unsur keyakinan agama yakni Islam
berupa do’a- do’a, pembacaan shalawat, albarzanji dan pembacaan surah-surah
pilihan dalam Al-Qur’an. Adapun nilai-nilai pendidikan Islam pada tradisi mitoni
dapat diidentifikasi meliputi nilai religius, nilai kedisiplinan, dan nilai gotong
royong. |
en_US |