KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI KELAS B1 DI RAUDHATUL ATFHAL MAS’UDI PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di kelas B1 di Rudhatul Atfhal Mas’udi Pontianak tahun pelajaran 2020/2021. Pertama, kemampuan mengenali emosi diri, kedua, kemampuan mengatur diri, ketiga, kemampuan memotivai diri, keempat, kemampuan mengenali emosi orang lain, kelima, kemampuan kecakapan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini bertempat di Raudhatul Atfhal Mas’udi Pontianak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di Kelas B1 di Raudhatul Atfhal Mas’udi pontianak tahun pelajaran 2020/2021 disimpulkan bahwa untuk kemampuan mengenali emosi diri yang meliputi mampu mengenali rasa marah, mampu mengenali rasa bahagia, mampu mengenali rasa takut, mampu mengenali rasa sedih diperoleh bahwa sebagian anak masih belum bisa mengenali emosi diri. Untuk mengatur diri yang meliputi menahan supaya tidak berbicara sendiri ketika belajar, mampu mengalah pada teman, tidak bertengkar dengan teman diperoleh bahwa banyak anak sudah bisa mengatur dirinya. Untuk memotivasi diri yang meliputi anak berani bertanya dan menjawab pertanyaan, anak berani menunjukkan hasil pekerjaannya, diperoleh bahwa banyak anak belum bisa memotivasi dirinya. Untuk mengenali emosi orang lain yang meliputi menunjukkan antusias dalam permainan, mengenali teman yang sedih, bekerjasama dengan teman diperoleh bahwa banyak anak sudah bisa bersikap empati dengan temannya. Untuk kecakapan sosial yang meliputi anak mau berbagi kepada teman, anak mau menolong teman, mau membersihkan kelas, merapikan/membereskan mainan pada tempat semula, mengikuti aturan permainan, diperoleh bahwa banyak anak sudah bisa berinterkasi baik dengan orang lain.