Abstract:
Latar belakang masalah pada penelitian ini adalah kini banyak masyarakat
yang membuka usaha dan membutuhkan pembiayaan lebih untuk memajukan
usahanya. Untuk memajukan usaha tersebut kini pemerintah menerbitkan program
pembiayaan modal kerja. Pembiayaan tersebut diberikan oleh lembaga keuangan
perbankan baik itu syariah maupun konvensional melalui Kredit Usaha Rakyat
(KUR). Untuk pengajuan pembiayaan KUR, masyarakat di Kecamatan Pontianak
utara akan memilih bank yang memiliki produk pembiayaan dengan persyaratan yang
mudah dan persentase pembagian keuntungan yang diinginkan antara BRI
Konvensional dan BRI Syariah. Dengan ini peneliti tertarik untuk mengetahui
perbandingan pengajuan KUR dari kedua bank tersebut meliputi prosedur
pembiayaan KUR dan angsuran kredit antara BRI Syariah dan BRI Konvensional.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan populasi
sebanyak 70 nasabah yang menggunakan KUR dari BRI Syariah dan BRI
Konvensioal. Alat pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner /
angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji Mann-Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan dari uji Mann-Whitney bahwa nilai sig yang
diperoleh sebesar 0,00 untuk variabel prosedur pembiayaan kredit dan untuk variabel
prosedur pembayaran angsuran bahwa nilai sig diperoleh sebesar 0,00. Hal ini
mengidentifikasi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari kedua variabel
tersebut terhadap pembiayan KUR diantara BRI Syariah dan BRI Konvensional.
