Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat likuiditas Bank Umum Syariah
(BUS) di Indonesia yang mengalami perkembangan positif dari tahun 2016-2020.
Likuiditas Adalah ukuran kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya pada saat tertagih atau jatuh tempo. Dalam menjalankan fungsinya
Bank Umum Syariah (BUS) dituntut untuk menjaga rasio likuiditasnya selalu
berada pada batas ideal yang disarankan Bank Indonesia yaitu 80%-100%, agar
bank selalu dapat menjalankan fungsi utamanya sebagai intermediasi pihak yang
kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sampel dalam penelitian ini berjumlah
13 Bank Umum Syariah (BUS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Pertumbuhan Penyaluran
Pembiayaan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Suku Bunga acuan BI 7-Day Repo Rate
(BI7DRR) berpengaruh terhadap Likuiditas Bank Umum Syariah (BUS).
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: Kualitas Aktiva Produktif
(KAP) tidak berpengaruh terhadap Likuiditas, Pertumbuhan penyaluran
pembiayaan berpengaruh terhadap Likuiditas, Pertumbuhan ekonomi tidak
berpengaruh terhadap Likuiditas, dan suku bunga acuan tidak berpengaruh
terhadap likuiditas.
