PRAKTIK IJARAH LAHAN PERTANIAN DI DESA MULIA KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui bagaimana sistem ijarah yang digunakan oleh masyarakat desa Mulia, 2) Untuk mengetahui motivasi masyarakat desa Mulia melakukan praktik ijarah lahan pertanian, 3) Untuk mengetahui bagaimana peranan praktik ijarah lahan pertanian dalam perekonomian masyarakat di desa Mulia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif artinya data yang ada di lapangan akan dideskriptifkan apa adanya sesuai dengan data dan fakta-fakta yang tampak di lapangan maupun dari narasumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Untuk teknik analisis data peneliti menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) Sistem ijarah lahan pertanian di Desa Mulia hanya terbatas pada sewa penanaman padi saja dengan ketentuan yang disepakati dalam bentuk perjanjian. Dalam akad perjanjian petani menyebutkan, perjanjian yang terjadi antara pemilik lahan dan penyewa lahan menggunakan jangka waktu tertentu dan harga sewa yang tetap serta yang disewakan hanyalah lahan pertanian dan penyewa tidak berhak menggunakan objek (lahan) selain penanaman padi tersebut. Dalam perjanjian yang telah disepakati bersama, kedua belah pihak telah membicarakan tentang pembayaran harga sewa pada lahan tersebut, yang mana hasil panen yang akan terjadi nanti tidak akan mempengaruhi harga sewa tersebut. 2) Praktik ijarah oleh masyarakat di Desa Mulia dimotivasi oleh kurangnya lahan pertanian milik pribadi sehingga ada sebagian masyarakat walaupun sudah mempunyai lahan pertanian tetapi tetap menyewa lahan pertanian. 3) Praktik ijarah oleh masyarakat di Desa Mulia berperan sangat penting, karena dengan adanya sewa- menyewa lahan pertanian ini dapat membantu masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan sehingga mempunyai pekerjaan walaupun hanya menjadi petani padi saja sehingga dapat membantu perekonomian keluarganya. Untuk pemilik lahan, mendapatkan keuntungan tersendiri walaupun mereka tidak bertani padi tetapi tetap dapat menikmati hasil panen dan dapat melakukan pekerjaan lain seperti bertani karet dan berkebun.