TRADISI BEJOPAI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Show simple item record

dc.contributor.advisor Surya Atmaja, Dwi
dc.contributor.advisor Prihantono
dc.contributor.author SURYADI, MUHAMAD
dc.date.accessioned 2022-10-20T12:54:25Z
dc.date.available 2022-10-20T12:54:25Z
dc.date.issued 2021-07
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/handle/123456789/1515
dc.description.abstract Sumber daya alam yang melimpah sudah sepatutnya manusia syukuri dengan memberikan relasi baik dan positif terhadap alam, yaitu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup jasmani maupun rohani. Peranan manusia pada hakikatnya adalah sebagai khalifah Allah di bumi untuk menjaga, memelihara, melestarikan dan memanfaatkan alam semesta dengan segala isinya untuk kebutuhan hidup manusia di dunia. Hal ini tercermin pada masyarakat di Desa Meta Bersatu Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi yang menjaga adat istiadat budaya setempat untuk selalu melestarikan alam melalui kearifan lokal yaitu tradisi Bejopai. Tradisi Bejopai merupakan kerjasama atau tolong menolong antara masyarakat khususnya para petani untuk mengerjakan ladang dari tempat satu ke tempat lainnya yang dikerjakan secara bersama-sama menggunakan sistem Perori (bergantian). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis tradisi Bejopai dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Desa Meta Bersatu Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana rangkaian proses pelaksanaan Tradisi Bejopai di Desa Meta Bersatu Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi? dan bagaimana nilai- nilai Ekonomi Islam dalam tradisi Bejopai di Desa Meta Bersatu Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi?. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data atau display dan verifikasi data (penarikan kesimpulan). Teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu dengan cara member chek dan triangulasi data. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan etnografi, peneliti simpulkan bahwa pertama rangkaian pelaksanaan tradisi Bejopai meliputi meliputi nobas (nebas), nungkon uma (bakar lahan), nugal (menanam padi), mabau (mencabut rumput) dan diakhiri dengan manyi (panen raya), diawali dengan Nyogak (sarapan pagi) dan makan siang di Langkau Uma (rumah gubuk) secara bersama-sama. Kedua nilai-nilai ekonomi Islam yang terkandung dalam tradisi Bejopai tercermin dari aktivitas tradisi Bejopai yaitu, nilai Kerjasama (Musyarakah), nilai Tolong menolong (Ta’awun), nilai Toleransi (Tasamuh), dan Hidupnya Sektor Riil yang menggerakan roda perekonomian masyarakat. Tawaran pemikiran dalam penelitian ini berupa saran bahwa tradisi Bejopai dapat dijadikan sebagai lumbung pangan padi untuk menjaga ketahanan pangan atau Foodestate masyarakat dengan konsep kearifan lokal melalui sistem bekerja bersama-sama secara bergantian atau Perori (ngari dan malas). en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Perspektif Ekonomi Islam en_US
dc.subject Tradisi Bejopai en_US
dc.title TRADISI BEJOPAI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM en_US
dc.title.alternative STUDI KASUS DI DESA META BERSATU KECAMATAN SAYAN KABUPATEN MELAWI en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account