dc.description.abstract |
Mahasiswa adalah masyarakat akademis yang semestinya memiliki pertimbangan rasional
dalam berperilaku. Pertimbangan tersebut tentu akan menjadi gambaran tentang bentuk pemikiran
yang mereka miliki. Demikian hal nya dengan cara mereka berbusana yang senyatanya ikut
menggambarkan perilaku ekonomis mereka.
Dengan menggunakan fenomenologi sebagai metode penelitian, dan fenomenologi
interpretatif sebagai pendekatan penelitian, penelitian ini berusaha menyibak perilaku ekonomis di
balik busana Syar’i mahasiswa IAIN Pontianak.
Fokus penetian ini adalah Perilaku Keagamaan Mahasiswa Muslim di Kota Pontianak.
Dari fokus penelitian ini penulis merumuskan tiga pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Bagaimana
realitas perilaku ekonomis mahasiswa IAIN Pontianak yang berbusana Syar’i? 2. Apa yang
melatari perilaku ekonomis mahasiswa IAIN Pontianak yang berbusana Syar’i? 3. Bagaimanakah
bentuk pemikiran ekonomis mahasiswa IAIN Pontianak yang berbusana Syar’i?
Setelah melakukan proses pembacaan, reduksi dan interpretasi kritis, terhadap fakta dan
data penelitian, dengan menggunakan metode fenomenologi, peneliti menyimpulkan: 1. Realitas
perilaku ekonomis mahasiswa IAIN Pontianak yang berbusana Syar’i cenderung konsumtif
dengan pengeluaran dana yang lebih besar dibanding kebutuhan standar berbusana non Syar’i. Hal
ini disebabkan oleh biaya pengadaan busana yang harganya rata-rata lebih mahal dibanding harga
busana non Syar’i; 2. Perilaku ekonomis mahasiswa IAIN Pontianak yang berbusana Syar’i
dilatari oleh kebiasaan konsumtif sebagai mahasiswa yang lebih mengutamakan kebutuhan sebagai
sebuah pencitraan diri atas trend penggunaan barang dan jasa, tanpa pertimbangan rasional; 3.
Pemikiran ekonomis mahasiswa IAIN Pontianak yang berbusana Syar’i berbentuk natural need
(kebutuhan alami) sebagai seorang wanita dewasa. Mereka memiliki dasar argumen teologis dalam
menggunakan busana Syar’i, namun argumen itu belum menjadi pertimbangan rasional bagi
perilaku ekonomisnya. Trend busana dan prestise penggunaan merk barang dan jasa lebih
mendominasi pertimbangan pemikiran mereka dalam berperilaku ekonomis.
Tawaran pemikiran dalam penelitian ini berbentuk saran, yaitu mahasiswa semestinya
lebih bijak dalam menghadapi dan menyikapi trend berbusana serta penggunaan merk barang dan
jasa, sehingga mereka tidak terjebak dalam perilaku ekonomis yang bersifat konsumtif. |
en_US |