dc.description.abstract |
Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui jenis kesulitan belajar yang
dialami siswa di SMP Negeri 10 Pontianak. 2) Untuk mengetahui upaya yang
diberikan oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar
selama masa pandemi di SMP Negeri 10 Pontianak. 3) Untuk mengetahui tentang
keterampilan konseling individual yang diberikan kepada siswa di SMP Negeri 10
Pontianak. 4) Untuk mengetahui hambatan yang dialami oleh guru bimbingan dan
konseling saat memberikan layanan konseling pada siswa di SMP Negeri 10
Pontianak
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Adapun tempat penelitian ini adalah di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 10 Pontianak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data analisis
menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display data, verifikasi dan penarikan
kesimpulan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 1 guru BK dan 3 siswa
Kesimpulan penelitian ini yaitu, (1) kesulitan belajar selama masa pandemi
covid 19 pada siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pontianak yaitu berasal
dari faktor intenal dan eksternal, internal meliputi rasa malas berlebihan serta minat
belajar rendah dan kurangnya motivasi belajar sehingga menimbulkan perilaku yang
tidak baik seperti bermain game online hingga larut malam dan eksternal meliputi
sarana dan prasarana seperti kuota serta jaringan yang tidak memadai (2) upaya
dilakukan guru BK yaitu memberikan pelayanan konseling berupa home visit atau
berkunjung ke rumah siswa serta via telepon kemudian pemanggilan siswa secara
bergantian ke sekolah, (3) Keterampilan konseling individual dalam menangani
kesulitan belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pontianak yaitu
attending, empati, bertanya, mengambil inisiatif, memberi nasehat dan
menyimpulkan. Keterampilan konseling yang ada tidak seluruhnya digunakan hanya
beberapa saja tergantung dari permasalahan yang sedang diatasi, (4) Hambatan guru
bimbingan dan konseling saat proses konseling individual dalam menangani kesulitan
belajar yaitu, sekolah hanya memiliki satu guru BK, kesulitan mengatasi banyaknya
siswa karena keteteran dan sulit mencari alamat siswa ketika melakukan home visit
atau berkunjung ke rumah siswa. |
en_US |