dc.description.abstract |
Sulaiman, Eksistensi beragama komonitas agama Baha’i pada
Institur Ruhi dalam masyarakat multi agama di Kubu Raya dan Kota
Pontianak: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Pontianak, 2020.
Agama mempunyai pengertian bahwa tidak kacau, karena semua
agama mengajarkan perdamaian. Agama saat ini banyak jenis dan sekte
didalamnya, ada yang mayoritas dan yang minoritas. Banyaknya agama
membuat perbedaan yang nyata dan riil sehingga sebagian orang
mengartikan perbedaan suatu hal yang tidak baik sehingga terjadi yang
namanya diskriminasi. Saat ini ada agama yang namanya agama Baha’i,
penganutnya ada, ajarannya ada, kitab sucinya ada, akan tetapi, karena
minoritas membuat agama ini kurang di kenal dikhalak umum.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis
deskriptif. tempat penelitian di Kubu Raya dan Kota Pontianak, waktu
penelitian pada bulan Desember tahun 2019-2020, menggunakan data
primer, para penganut agama Baha’i itu sendiri, dan diluar agama Baha’i.
serta data skunder yaitu dokumen-dikumen yang peneliti temukan. dan
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi,
teknik analisi data menggunakan reduksi data, display data, dan menarik
kesimpulan. serta teknik pengabasahan data dilakukan dengan
Memperpanjang masa penelitian, observasi partisipan, dan triangulasi.
Penelitian ini memberikan jawaban terhadap munculnys agama
Baha’i ke Kalbar pada tahun 1958. Sedangkan Kubu Raya pada tahun 1965.
pembawa wahyu agama ini Baha’ullah, setelah wafat dilanjutkan oleh putra
sulungnya Abdul Baha’, setalah wafat di lanjutkan cucu sulungnya Shoghi
effendi. Dalam hubungan dengan tuhan dan sesama manusia sangatlah baik,
kepercayaan agama Baha’i bahwa agama Baha’i berdiri dengan sendirinya,
serta mempunyai wadah pembelajaran yang merangkul dari segala
kalangan. Menjaga nilai-nilai luhur nenek monyang, menjaga persatuan,
menerbitkan buku agar saling mengetahui serta jangan mudah mengkafirkan
sesama penganut antar beragama.
Kata kunci: Eksistensi Beragama, Institut Ruhi Komunitas
Baha’i. |
en_US |