Eksistensi beragama komonitas agama Baha’i pada Institur Ruhi dalam masyarakat multi agama di Kubu Raya dan Kota Pontianak: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2020.

Show simple item record

dc.contributor.advisor SURYA ATMAJAYA, DWI
dc.contributor.author SULAIMAN
dc.date.accessioned 2021-04-01T02:48:49Z
dc.date.available 2021-04-01T02:48:49Z
dc.date.issued 2021-01-31
dc.identifier.uri http://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/104
dc.description.abstract Sulaiman, Eksistensi beragama komonitas agama Baha’i pada Institur Ruhi dalam masyarakat multi agama di Kubu Raya dan Kota Pontianak: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2020. Agama mempunyai pengertian bahwa tidak kacau, karena semua agama mengajarkan perdamaian. Agama saat ini banyak jenis dan sekte didalamnya, ada yang mayoritas dan yang minoritas. Banyaknya agama membuat perbedaan yang nyata dan riil sehingga sebagian orang mengartikan perbedaan suatu hal yang tidak baik sehingga terjadi yang namanya diskriminasi. Saat ini ada agama yang namanya agama Baha’i, penganutnya ada, ajarannya ada, kitab sucinya ada, akan tetapi, karena minoritas membuat agama ini kurang di kenal dikhalak umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis deskriptif. tempat penelitian di Kubu Raya dan Kota Pontianak, waktu penelitian pada bulan Desember tahun 2019-2020, menggunakan data primer, para penganut agama Baha’i itu sendiri, dan diluar agama Baha’i. serta data skunder yaitu dokumen-dikumen yang peneliti temukan. dan pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, teknik analisi data menggunakan reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. serta teknik pengabasahan data dilakukan dengan Memperpanjang masa penelitian, observasi partisipan, dan triangulasi. Penelitian ini memberikan jawaban terhadap munculnys agama Baha’i ke Kalbar pada tahun 1958. Sedangkan Kubu Raya pada tahun 1965. pembawa wahyu agama ini Baha’ullah, setelah wafat dilanjutkan oleh putra sulungnya Abdul Baha’, setalah wafat di lanjutkan cucu sulungnya Shoghi effendi. Dalam hubungan dengan tuhan dan sesama manusia sangatlah baik, kepercayaan agama Baha’i bahwa agama Baha’i berdiri dengan sendirinya, serta mempunyai wadah pembelajaran yang merangkul dari segala kalangan. Menjaga nilai-nilai luhur nenek monyang, menjaga persatuan, menerbitkan buku agar saling mengetahui serta jangan mudah mengkafirkan sesama penganut antar beragama. Kata kunci: Eksistensi Beragama, Institut Ruhi Komunitas Baha’i. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Bahaiyah en_US
dc.title Eksistensi beragama komonitas agama Baha’i pada Institur Ruhi dalam masyarakat multi agama di Kubu Raya dan Kota Pontianak: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2020. en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account