dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya ketertarikan peneliti melihat
komunikasi antarbudaya yang terjadi di Panti Asuhan Al-Adabiy Kota
Pontianak, yangmana anak asuh di panti asuhan tersebut berasal dari daerah
yang berbeda-beda dan tentunya dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda pula. Namun, komunikasi antarbudaya di Panti Asuhan Al-Adabiy
dapat dikatakan berjalan lancar sejak berdiri pada tahun 2008. Dalam
komunikasi antarbudaya tentunya terdapat faktor-faktor yang mendukung dan
menghambat komunikasi antarbudaya di sana. Oleh karena itu peneliti tertarik
untuk meneliti bagaimana pola komunikasi antarbudaya di Panti Asuhan Al-
Adabiy Kota Pontianak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi
antarbudaya di Panti Asuhan Al-Adabiy Kota Pontianak. Secara rinci, tujuan
penelitian ini yaitu: (1) Pola komunikasi verbal dalam komunikasi
antarbudaya; (2) Pola komunikasi nonverbal dalam komunikasi antarbudaya;
(3) Faktor pendukung dan penghambat komunikasi antarbudaya di Panti
Asuhan Al-Adabiy Kota Pontianak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah enam
anak asuh yang berbeda budaya di Panti Asuhan Al-Adabiy Kota Pontianak.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipatif,
wawancara mendalam dan dokumentasi, kemudian data tersebut dianalisis
secara kritis dengan Teori Interaksionalisme Simbolik. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, verifikasi
dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data
yang digunakan yaitu ketekunan pengamatan, pengecekan anggota dan
triangulasi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Pola komunikasi verbal di
Panti Asuhan Al-Adabiy Kota Pontianak yaitu komunikasi langsung dengan
menggunakan Bahasa Melayu Pontianak, Bahasa Indonesia dan Bahasa
Daerah; (2) Pola komunikasi nonverbal yang digunakan anak asuh yaitu
ekspresi wajah, bahasa tubuh atau gerak tubuh dan pakaian; (3) Faktor-faktor
pendukung komunikasi antarbudaya yaitu kemampuan berkomunikasi,
ketertarikan saat berkomunikasi, sikap saling menghargai, kemampuan
beradaptasi serta aturan panti. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu watak
individu, persepsi buruk, perbedaan bahasa dan pengaruh budaya mayoritas. |
en_US |