dc.description.abstract |
Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui tentang
komunikasi interpersonal di Panti Asuhan Baitul Hikmah Kabupaten Kubu
Raya. Secara khusus untuk mengetahui : 1) Proses terjadinya komunikasi
interpersonal. 2) Faktor pendukung komunikasi interpersonal. 3) Faktor
penghambat komunikasi interpersonal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang
digunakan adalah pengasuh dan anak asuh dengan beberapa karakeristik.
Pertama, pengasuh yang merupakan perintis dari awal didirikanya Panti
Asuhan Baitul Hikmah Kabupaten Kubu Raya dan memiliki umur dari 30
tahun keatas. Kedua, anak asuh yang berumur dari 9-16 tahun. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data penelitian ini menggunakan
model Milles dan Hubberman yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi
interpersonal di Panti Asuhan Baitul Hikmah Kabupaten Kubu Raya
berlangsung dalam berbagai ranah komunikasi seperti kegiatan pendidikan,
kegiatan amal sholeh dan kegiatan di waktu luang. Komunikasi interpersonal
terjalin antara pengasuh dengan anak asuh, pengasuh dengan pengurus dan
sesama anak asuh. Secara khusus hasil penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut : 1). Proses komunikasi interpersonal diawali dengan materi
yang dibicarakan yaitu tentang pendidikan, arahan, bimbingan, teguran,
tolong-menolong, bermain, bertanya, bercerita, mencurahkan isi hati,
motivasi, nasehat dan solusi. Komunikasi dilakukan secara langsung dan
menggunakan smartphone. Kemudian tujuan melakukan komunikasi
interpersonal untuk mengubah sikap dan perilaku menjadi lebih baik,
menciptakan dan memelihara hubungan yang baik, mengetahui banyak hal,
mencurahkan isi hati agar mendapat solusi; 2). Faktor pendukung komunikasi
interpersonal yaitu adanya kedekatan komunikasi interpersonal antara
pengasuh dan anak asuh dengan mendengarkan, saling menolong, memberi
solusi dan motivasi, mengajar, bersenda gurau, saling terbuka, berbagi cerita,
mencurahkan isi hati, umpan balik yang positif, memahami pesan dengan
baik, menjadikan pengasuh maupun anak asuh seperti sahabat. Selanjutnya
efektivitas komunikasi interpersonal dilakukan dengan menciptakan rasa
positif, mendengarkan, bersikap saling terbuka, respon yang positif,
memahami pesan dan peka; 3). Faktor penghambat komunikasi interpersonal
terdiri dari hambatan psikologis dan ekologis yang tidak begitu signifikan. |
en_US |