40 Cagar Tasawuf

Show simple item record

dc.contributor.author Ma'ruf, Ma'ruf
dc.date.accessioned 2025-12-04T02:20:51Z
dc.date.available 2025-12-04T02:20:51Z
dc.date.issued 2025-11
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/7909
dc.description.abstract Setiap renungan di dalam buku ini mengangkat “cagar”—yakni titik ingatan spiritual yang berfungsi menjaga kejernihan hati manusia. Alam dibaca sebagai teks agung yang mengajarkan keikhlasan melalui pohon pisang, ketundukan melalui langit, kesabaran melalui tanah, dan kejernihan melalui air. Pendekatan ini sejalan dengan tradisi epistemologi tasawuf yang ditegaskan oleh Al-Ghazali, Ibn ‘Athaillah, dan para masyayikh tarekat, bahwa seluruh makhluk adalah “guru” yang menuntun manusia menuju makrifat. Selain itu, buku ini menghidupkan kembali ibrah sejarah melalui figur-figur kenabian. Kisah Nabi Idris, banjir dahsyat pada masa Nabi Nuh, dan peringatan kepada umat terdahulu diangkat sebagai refleksi moral bagi umat manusia. Renungan tersebut memperlihatkan bagaimana kesombongan, penyimpangan, dan dekadensi moral dapat menjadi titik awal kehancuran sebuah peradaban—suatu pesan yang sangat relevan dalam konteks modern yang sarat materialisme dan kealpaan spiritual. Dimensi sosial dan pedagogis juga menjadi bagian penting. Kritik terhadap degradasi adab penuntut ilmu, problem etika kepemimpinan, dan lemahnya amanah para pendidik menunjukkan bahwa krisis terbesar umat bukan terletak pada ketiadaan pengetahuan, tetapi pada keringnya spiritualitas. Dalam bingkai tasawuf, akhlak menjadi inti transformasi sosial; tanpa akhlak, ilmu kehilangan cahaya, kekuasaan kehilangan legitimasi, dan kehidupan kehilangan arah. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak Press en_US
dc.title 40 Cagar Tasawuf en_US
dc.type Book en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account