dc.description.abstract |
PERUBAHAN sosial adalah sesuatu yang niscaya di
tengah-tengah umat. Disebut perubahan sosial, manakala
di tengah-tengah umat terjadi perubahan struktur atau
susunan sosial dalam kehidupannya. Kecenderungan ini
bisa terjadi karena keniscayaan umat yang beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya, seperti di masa pandemi,
oleh karena bencana alam, kemajuan teknologi, tren
globalisasi, kemunculan media baru dan seterusnya. Satu
hal yang pasti, perubahan sosial mestilah mengundang
serentetan masalah, dan tak terkecuali juga menyasar
pada tantangan-tantangan di bidang kependidikan.
Masalah-masalah ini selayaknya harus dicarikan jalan
keluarnya, agar umat tidak berada dalam keadaan yang
stagnan, dan demikian pula terhadap pendidikan yang
dikembangkannya.
Buku berjudul Menolak Stagnan: Refleksi Seputar
Masalah Keumatan dan Kependidikan ini memuat setidaknya
20 (dua puluh) judul esai, yang masing-masing judul
membawa isu-isu tertentu. Sehubungan dengan masalah
di atas, seperti: pertama, menyoroti ketertinggalan umat
Islam; kedua, kala kita diuji dengan Covid-19; ketiga,
pandemi Covid-19, protokol kesehatan dan perubahan
sosial yang evolutif di tengah umat; keempat, agar
kebijakan pendidikan tidak kontraproduktif di tengah
pandemi; kelima, masa pandemi, revolusi belajar, dan
tantangannya; keenam, pendidikan, mutu kelas dan
kekerasan simbolik yang tetap langgeng; ketujuh,
tantangan pendidikan daring dalam konteks nation and
character building; kedelapan, tantangan pendidikan daring
bagi pesantren di zona merah Covid-19; kesembilan, kala
guru PAI tidak melek teknologi pembelajaran daring;
kesepuluh, membangun kepedulian anak pada protokol
Syamsul Kurniawan || iii
kesehatan; kesebelas, ceramah daring di masa pandemi;
keduabelas, masa pandemi dan kebutuhan akan fikih
kontekstual; ketigabelas, umat Islam dan pendalaman ilmu
kesehatan; keempatbelas, memoderatkan majelis taklim;
kelimabelas, Pendidikan Agama Islam untuk membangun
kesadaran ilmiah; keenambelas, Pendidikan Agama Islam
dan kecerdasan ekoteologi; ketujuhbelas, madrasah dan
pembelajaran fikih yang membangun karakter kepedulian
lingkungan; kedelapanbelas, kabut asap, pendidikan dan
pentingnya membangun karakter ramah lingkungan;
kesembilanbelas, pesantren dan tantangan abad 21; dan
keduapuluh, agar madrasah fungsional perannya terhadap
indeks pembangunan manusia. |
en_US |