dc.description.abstract |
Karya tulis ini berjudul “Poret Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam
di Kalimantan Barat; Sejarah Perkembangan IAIN Pontianak pada Medio
Abad XIX hingga Awal Abad XX.” Tujuan kajian ini adalah untuk membahas
sejarah perkembangan IAIN Pontianak sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi
Keagamaan Islam. Tulisan ini diawali dengan menguraikan riwayat awal
sejarah pendidikan tinggi Islam sejak masa klasik. Pembahasan difokuskan
pada transformasi kelembagaan IAIN Pontianak menuju UIN Pontianak. Oleh
karena itu, tulisan ini akan dimulai dengan merekonstruksi sejarah
kemunculan IAIN Pontianak sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam
pertama di Kalimantan Barat. Pembahasan inti tentang peristiwa-peristiwa
bersejarah dalam proses transformasi kelembagaan IAIN Pontianak dibatasi
pada dua aspek, yaitu tata kelola organisasi dan perkembangan infrastruktur.
Pembahasan berakhir dengan refleksi hasil analisis yang menjadi dasar
simpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian.
Metode sejarah digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian
melalui lima tahapan, yaitu pemilihan topik, heuristika, kritik, interpretasi, dan
historiografi. Pemilihan topik yang dilakukan dengan mempertimbangkan
aspek orisinalitas, manfaat, rencana jangka waktu penelitian, dan ketersediaan
sumber dan data penelitian. Heuristika adalah tahap proses mencari dan
menemukan sumber-sumber dan data sejarah sebagai bukti dalam penelitian
sejarah. Sumber primer diambil langsung dari pelaku sejarah, sedangkan
sumber sekunder berasal dari pihak selain pelaku sejarah. Kritik eksternalinternal atau verifikasi adalah tahap proses pengujian validitas (otentisitas dan
kredibilitas) dari sumber dan data sejarah yang diambil sebelumnya.
Interpretasi adalah tahap proses pengelolaan dan penafsiran terhadap seluruh
sumber dan data sejarah yang telah dikumpulkan dengan cara mensintesis
fakta yang diperoleh melalui kritik sumber (auffassung). Historiografi atau
penyajian dalam bentuk tertulis (darstellung) adalah tahap penulisan hasil
penelitian sejarah yang dilakukan dengan merangkai seluruh interpretasi
menjadi bentuk laporan, analisis naratif deskriptif yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Pontianak adalah produk transformasi ketujuh dari perguruan tinggi
keagamaan Islam yang pertama ada di Kalimantan Barat. Dalam kurun waktu
57 tahun, sejak awal didirikan sebagai Fakultas Tarbiyah Swasta Cabang
Pontianak pada 3 Agustus 1965 hingga menjadi IAIN Pontianak sampai
dengan 28 Juli 2022, IAIN Pontianak telah melalui dua puluh dua kali
pergantian kepemimpinan. Meskipun demikian, jumlah individunya ada tiga
belas orang sebab beberapa orang diantaranya menjadi pucuk pimpinaniii
selama dua periode atau bahkan lebih dua periode dengan diselingi adanya
pimpinan yang lain. Selain itu, penambahan bangunan fisik sampai dengan
transformasi menjadi IAIN Pontianak baru sedikit jika dibandingkan dengan
perkembangan jumlah mahasiswa, dosen, dan pegawainya. Sebagai
konsekuensinya, sarana prasarana ruang-ruang kuliah, ruang pertemuan,
bangunan/gedung perpustakaan, masjid dan sebagainya menjadi kebutuhan
yang sangat mendesak. Oleh karena itu adanya kampus dua menjadi
kebutuhan yang tidak terelakkan lagi |
en_US |