POTRET LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM DI KALIMANTAN BARAT

Show simple item record

dc.contributor.author Amin, Faizal
dc.date.accessioned 2024-12-09T07:45:04Z
dc.date.available 2024-12-09T07:45:04Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/5507
dc.description.abstract Karya tulis ini berjudul “Poret Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam di Kalimantan Barat; Sejarah Perkembangan IAIN Pontianak pada Medio Abad XIX hingga Awal Abad XX.” Tujuan kajian ini adalah untuk membahas sejarah perkembangan IAIN Pontianak sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam. Tulisan ini diawali dengan menguraikan riwayat awal sejarah pendidikan tinggi Islam sejak masa klasik. Pembahasan difokuskan pada transformasi kelembagaan IAIN Pontianak menuju UIN Pontianak. Oleh karena itu, tulisan ini akan dimulai dengan merekonstruksi sejarah kemunculan IAIN Pontianak sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam pertama di Kalimantan Barat. Pembahasan inti tentang peristiwa-peristiwa bersejarah dalam proses transformasi kelembagaan IAIN Pontianak dibatasi pada dua aspek, yaitu tata kelola organisasi dan perkembangan infrastruktur. Pembahasan berakhir dengan refleksi hasil analisis yang menjadi dasar simpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian. Metode sejarah digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian melalui lima tahapan, yaitu pemilihan topik, heuristika, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pemilihan topik yang dilakukan dengan mempertimbangkan aspek orisinalitas, manfaat, rencana jangka waktu penelitian, dan ketersediaan sumber dan data penelitian. Heuristika adalah tahap proses mencari dan menemukan sumber-sumber dan data sejarah sebagai bukti dalam penelitian sejarah. Sumber primer diambil langsung dari pelaku sejarah, sedangkan sumber sekunder berasal dari pihak selain pelaku sejarah. Kritik eksternalinternal atau verifikasi adalah tahap proses pengujian validitas (otentisitas dan kredibilitas) dari sumber dan data sejarah yang diambil sebelumnya. Interpretasi adalah tahap proses pengelolaan dan penafsiran terhadap seluruh sumber dan data sejarah yang telah dikumpulkan dengan cara mensintesis fakta yang diperoleh melalui kritik sumber (auffassung). Historiografi atau penyajian dalam bentuk tertulis (darstellung) adalah tahap penulisan hasil penelitian sejarah yang dilakukan dengan merangkai seluruh interpretasi menjadi bentuk laporan, analisis naratif deskriptif yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak adalah produk transformasi ketujuh dari perguruan tinggi keagamaan Islam yang pertama ada di Kalimantan Barat. Dalam kurun waktu 57 tahun, sejak awal didirikan sebagai Fakultas Tarbiyah Swasta Cabang Pontianak pada 3 Agustus 1965 hingga menjadi IAIN Pontianak sampai dengan 28 Juli 2022, IAIN Pontianak telah melalui dua puluh dua kali pergantian kepemimpinan. Meskipun demikian, jumlah individunya ada tiga belas orang sebab beberapa orang diantaranya menjadi pucuk pimpinaniii selama dua periode atau bahkan lebih dua periode dengan diselingi adanya pimpinan yang lain. Selain itu, penambahan bangunan fisik sampai dengan transformasi menjadi IAIN Pontianak baru sedikit jika dibandingkan dengan perkembangan jumlah mahasiswa, dosen, dan pegawainya. Sebagai konsekuensinya, sarana prasarana ruang-ruang kuliah, ruang pertemuan, bangunan/gedung perpustakaan, masjid dan sebagainya menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Oleh karena itu adanya kampus dua menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan lagi en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.title POTRET LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM DI KALIMANTAN BARAT en_US
dc.title.alternative TRANSFORMASI KELEMBAGAAN IAIN PONTIANAK en_US
dc.type Laporan en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account