dc.description.abstract |
Penelitian ini mengeksplorasi penguasaan kosa kata bahasa Inggris setelah siklus satu
dan dua, peningkatan penguasaan jumlah kosa kata dari siklus sat uke kesua, penerapan
strategi scaffolding ketika mendongeng setelah siklus satu dan dua, dan sumbangan latar
keberagaman etnis pelajar dalam penerapan strategi scaffolding ketika mendongeng. Untuk
menjawab permasalahan ini maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Alat pengumpul datanya adalah tes lisan dan observasi. Selanjutnya, data dianalisis
dengan rubrik, persentase, dan Miles-Huberman analysis.
Penelitian mengungkap sebagai berikut. Penguasaan kosa kata setelah siklus satu
berada pada tingkatan kedua dan setelah siklus dua berada pada tingkatan ketiga. Rata-rata
pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosa kata sejumlah 7,83% atau 17 atau 18 kata.
Selanjutnya, Ditemukan lima tipe strategi scaffolding pada siklus satu dan tujuh tipe pada
siklus kedua. Kemudian, pemetaan permasalahan kosa kata berdasarkan latar etnis Jawa,
Sunda, Melayu, Bugis, Dayak, dan Madura adalah kendala penguasaan bentuk kata kerja
untuk waktu akan datang dan lampau serta salah membedakan makna antara talk about dan
tell about. Akhirnya, Pemetaan permasalahan kosa kata berdasarkan bahasa Inggris sebagai
bahasa asing menunjukkan minimnya penguasaan terhadap aturan-aturan pembentukan
kosa kata bahasa Inggris. |
en_US |