KEARIFAN LOKAL DAN MODERASI BERAGAMA DI DESA SADAR KERUKUNAN KELURAHAN ILIR KOTA, KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU

Show simple item record

dc.contributor.author RUSLAN, ISMAIL
dc.date.accessioned 2025-04-28T08:22:08Z
dc.date.available 2025-04-28T08:22:08Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/6225
dc.description.abstract Kalimantan Barat dikenal sebagai laboratorium Indonesia, karena dinilai memiliki keragaman etnik dan agama. Potensi ini ibarat dua sisi mata uang, satu sisi menyimpan potensi disintegrasi antara kelompok dalam masyarakat, namun di sudut yang lain keragaman juga berpotensi persatuan jika masyarakatnya saling memahami dan toleransi. Termasuk, keragaman etnik dan agama di Kalimantan Barat berpotensi positif, jika mampu di kelola dengan benar. Sejarah kelam konflik antara kelompok etnik masa lalu, cukup menyisakan keprihatinan dan kepedihan. Bahkan masih menyisakan luka, dan sulit dihapus dari ingatan diantara kelompok yang berseteru. Bahkan hingga saat ini jejak konflik dapat dirasakan termasuk sulitnya mengembalikan pihak yang berkonflik ke domisilinya. Kalimantan Barat tercatat sebagai wilayah yang memiliki sejarah konflik antara kelompok etnik sangat panjang. Konflik pernah terjadi sejak tahun 1967 antara etnik Tiongoa dengan Dayak lebih kental persoalan politik Orde Baru. Dalam catatan Sosiolog Kalbar, Syarif I. Alqadrie, konflik antara kelompok etnik minimal pernah terjadi 12 kali. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.title KEARIFAN LOKAL DAN MODERASI BERAGAMA DI DESA SADAR KERUKUNAN KELURAHAN ILIR KOTA, KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU en_US
dc.type Laporan en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account