dc.description.abstract |
Deli Desayli, Dinamika Pengembangan Sektor Wisata Kampung Tenun
Khatulistiwa Batulayang Kota Pontianak: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Program Studi Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
2024.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Untuk mendeskripsikan
Dinamika Dalam Pengembangan Sektor Wisata Kampung Wisata Tenun
Khatulistiwa Batulayang Kota Pontianak; 2. Untuk mendeskripsikan faktor
penghambat pengembangan Ekonomi pada sektor wisata tenun khatulistiwa
batulayang kota Pontianak; 3. Untuk mendeskripsikan peran pemerintah dalam
pengembangan destinasi wisata Kampung Tenun Khatulistiwa Batulayang Kota
Pontianak. Penelitian ini dirancang menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif analisis. Sumber data berasal dari data primer. Data primer yaitu
ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Ketua Kampung Tenun, dan Kepala
Dinas Pariwisata. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara langsung dengan menggunakan alat dan pedoman wawancara, serta
dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya; 1. Dinamika
pengembangan kampung tenun khatulistiwa diantaranya, Objek daya tarik yang ada
dikampung tenun ialah hasil tenun tradisional, memiliki kemampuan dan kualitas
dalam menghasilkan tenun berbagai macam corak dan motif, dan selalu
mempromosikan semua hasil tenun ke sosial media seperti instagram, facebook,
Dan lain sebagainya, serta memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai,
tata laksana infrastruktur sudah sangat layak, serta didukung dari semua kalangan
masyarakat lokal yang berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian dan
pengembangan destinasi wisata kampung tenun. 2. Faktor penghambat
pengembangan ekonomi masyarakat meliputi, Destinasi Kampung Tenun
Khatulistiwa dalam pengerjaannya masih menggunakan alat tradisional. Sehingga
memerlukan waktu yang relatif lebih lama dan ketelitian yang benar-benar akurat,
Bahan baku yang sulit diperoleh Berdampak pada ketidakstabilan pasokan bahan
baku, produktivitas, kualitas menjadi faktor mahal nya harga tenun. Terdapat faktor
pendukung dilihat dari upaya bantuan dan dukungan yang telah dilakukan seperti,
adanya peranan pemerintah dalam memberikan bantuan berupa rumah tenun,
betonlisasi jalan, dan lain sebagainya. dengan mempertimbangkan pengeluaran,
produksi, hingga pendapatan yang sekaligus dapat meningkatkan ekonomi para
pengrajin. 3. Peran pemerintah dalam pengembangan destinasi wisata Kampung
Tenun Khatulistiwa meliputi, penerapan regulasi yang mengatur upaya dalam
mengembangkan destinasi wisata tenun, memberdayakan stakeholder, Fasilitas
yang disediakan seperti betonisasi jalan, angkutan wisata dan akomodasi dari
pemerintah kota pontianak sedangkan rumah produksi tenun dari dana APBN.
Fasilitas lainnya yaitu program pelatihan atau penyuluhan tentang pengelolaan
untuk melestarikan budaya lokal serta menjadikan kampung tenun menjadi
destinasi wisata yang menarik. Selain itu, pemerintah juga melakukan pengawasan
dan pengendalian (Wasdal), konsep pariwisata berbasis masyarakat (CBT),
promosi melalui TIC (Tourist Information Center), dan jaringan desa wisata
(Jadesda). |
en_US |